Fenomena alam pendidikan era covid biaya dan kendala biaya pendidikan di era covid


 Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan

Manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan

mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia.

3.2.Langkah-Langkah Tindakan

a) Pemerintah

Pemerintah pada saat ini sudah berubah kebijakan dari Pembatasan Sosial Berskala

Besar (PSBB) menjadi kondisi NEW NORMAL dengan protokoler yang ketat berdasarkan

kebijakan social distancing atau physical distancing yang menjadi dasar pelaksanaan belajar

dari rumah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran yang secara tiba-tiba,

tidak heran membuat tenaga pendidik dan peserta didik kaget termasuk orang tua. 

b) Pendidik/Dosen/Akademisi

Sebagai seorang pendidik harus terus bertanggung jawab untuk mengembangkan 

Tridarma Perguruan Tinggi agar tercapai targetnya untuk menyampaikan tugas pengajaran, 

dimana mata kuliah harus selesai dilaknakan sesuai waktu yang sudah ditentukan, Dengan 

berbagai cara bisa dilakukan menyampaikan materi secara online, dan pertanyaan dan kuis 

yang diberikan dan dibicarakan dalam forum diskusi. Begitu juga dengan Penelitian yang akan 

dilakukan untuk mencari solusi masalah yang dihadapi oleh masyarakat seperti masa pandemi 

covid-19 agar masyarakat merasakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh pihak akademisi 

sampai benar-benar bisa dirasakan masyarakat manfaat dari solusi yang disampaikan oleh 

pihak akademisi. Pengabdian Kepada Masyarakat juga seharusnya bisa dilaksanakan 

walaupun masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ini, dengan menerapkan Social Distancing 

dan Physikal Distancing mungkin tidak maksimal yang dicapai tapi minimal sudah ikut serta mengurangi

berbagai keluhan diatas dapat menjadi tantangan bagi para tenaga pendidik, bagaimana cara

mereka tetap memberikan motivasi kepada peserta didik dalam melakukan pembelajaran online

ini. Seorang tenaga pendidik harus mampu menginovasi dirinya dan peserta didik, maksudnya

guru/dosen disini harus mampu membangkitkan semangat motivasi peserta didik

c) Orang tua 

Dari sisi orang tua memang paling berat, karena memikirkan biaya untuk kehidupan

sehari-hari ditambah harus memperhatikan mendampingi anak-anak untuk belajar, mungkin

harus menambah biaya untuk pulsa, agar anak-anak tetap jalan belajar dengan daring. Orang

tua harus mampu bertransformasi dan berdaptasi terlebih dahulu, sehingga orang tua mampu

menjadi pendamping atau mentor perubahan bagi anak-anaknya di rumah. Dimasa pandemi ini

menjadi sebuah peluang untuk menyadarkan setiap orang tua bahwa beban pendidikan anak

tidak bisa hanya diserahkan pada guru/dosen semata. Pembelajaran sesungguhnya

merupakan proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang melalui upaya pengajaran dan

pelatihan. Orang tua yang menjadi mentor dan pendamping di rumah merupakan role model

perubahan sikap bagi siswa dalam berperilaku dan menghadapi permasalahan saat ini. Orang

tua harus mampu belajar kembali bersama anak-anak di rumah. Sekaligus, menanamkan pola

berpikir yang positif sehingga menghadapi pandemi ini, sebagai sebuah pola hidup baru yang

harus dibiasakan untuk dijalani karena menjadi New Normal walaupun dengan protokoler yang

d) Anak Didik 

Dengan pemerintah meliburkan sekolah untuk mencegah meluasnya penyebaran

Covid-19. mahasiswa kini diwajibkan belajar di rumah. Kebijakan ini sudah berlaku hampir tiga

bulan lebih. mahasiswa mulai jenuh bahkan mengeluh dengan banyaknya tugas dari Dosen,

sehingga mereka rata-rata meminta waktu mundur untuk menyelesaikan tugas – tugas tersebut.

Masalahnya banyak ada listrik mati, kendala internet, paket habis, jadi sebagai Dosen sering

berpihak dengan kondisi sulit seperti ini. Sementara mahasiswa kurang focus juga karena

dirumah sudah bosan, dan sering badtime karena berjam-jam duduk didepan computer atau

handphonenya.

Banyak juga mahasiswa merasa stres karena di saat belajar, mahasiswa juga masih

harus membantu orang tua mengurusi pekerjaan rumah, masak, membereskan rumah dan lain￾lain, karena tidak enak melihat orang tua mengerjakan hal tersebut.ini disampaikan oleh

mahasiswa saya ketika diskusi via Whatapp. Permintaan dari Mahasiswa agar tugas jangan

terlalu banyak diberikan oleh Dosen, kalau ada tugas sebaiknya diberikan waktu agak longgar

agar mereka tetap bisa focus dan imun tubuh mereka tetap terjaga, soalnya kalau beban terlalu

berat maka mereka mengerjakan seperti asal-asalan. Karena mereka perlu juga waktu untuk

istirahat agar mereka tetap konsentrasi supaya ilmu yang diterima bisa meresap. Yang mereka

sukai adalah menjawab soal-soal yang memberikan mereka hiburan, agar mereka tertarik

membaca atau berupa video/ppt. Sebenarnya mereka juga ingin membangun disiplin yang

tinggi di rumah. Dengan terbentuknya pola pikir yang siap unggul dalam menghadapi

kompleksitas dan kerumitan yang akan muncul pada masa mendatang, menjadi bekal penting

bagi setiap individu. Sadar tidak sadar bahwa persaingan makin ketat dimasa yang akan

datang. Masa pandemi covid-19 ini akan masuk menjadi new normal, walau mahasiswa masih 


4. Kesimpulan

Walaupun banyak tenaga pendidik, peserta didik maupun masyarakat yang belum siap

menghadapi era revolusi industry 4.0, pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 ini

seakan-akan memaksa semua manusia harus siap terhadap perkembangan teknologi saat ini.

Jika dilihat dalam perspektif sosiologi, kebijakan ini merupakan langkah yang tepat dilakukan

dalam kondisi seperti ini. Seperti ada percepatan agar masyarakat lebih cepat maju, dengan

teknologi internet sekarang, misalnya dengan belanja dengan system online, lebih disukai

masyarakat dan mengurangi waktu dan biaya transfort, apalagi masa covid-19. Karena lebih

aman dan sehat. Kita harapkan semoga pandemi covid-19 lekas berakhir, semua warga

bangsa senantiasa sehat dan proses kehidupan dapat berjalan normal kembali dengan

menciptakan manusia manusia baru yang memiliki pola pikir positif yang sarat solidaritas sosial,



Daftar Pustaka

Ayu Kurniawati, K. R., Santosa, F. H., & Bahri, S. (2020). Sosialisasi Hidup Sehat di Tengah

Wabah Virus Corona. JPMB : Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Berkarakter.

https://doi.org/10.36765/jpmb.v3i1.225

Mufid Luthfi, M. (2020). Menelusuri Bagaimana Dampak Virus Corona (COVID-19) Bagi

Perekonomian Indonesia. Idcloudhost.Com.

Rahmadia, S., Febriyani, N., Kuala, U. S., Islam, J. E., & Kuala, U. S. (2020). Dampak covid-19

terhadap ekonomi. Jurnal Ekonomi Islam(JE Islam).

Siregar, P. P., & Zahra, A. H. (2020). Bencana Nasional Penyebaran COVID-19 sebagai Alasan

Force Majeure, Apakah Bisa? Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian

Keuangan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer